Stok Bawang Putih Aman, 175 Ribu Ton Impor Belum Direalisasikan

Stok Bawang Putih Aman, 175 Ribu Ton Impor Belum Direalisasikan


 JawaPos.com – Pemerintah berusaha memastikan harga semua komoditas stabil tahun ini. Selain kedelai, cabai, dan daging sapi, komoditas lain yang mendapat sorotan adalah bawang putih. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memperkirakan, stok bawang putih menipis memasuki April mendatang.

Stok bawang putih untuk kuartal I tahun ini aman. Klaim itu disampaikan Ketua II Pelaku Usaha Bawang Putih dan Sayuran Umbi Indonesia (Pusbarindo) Valentino Senin (25/1). Saat ini ada stok bawaan (carry overstock) tahun lalu yang volumenya mencapai 175.000 ton.

Kendati demikian, dia berharap perizinan importasi segera terbit. “Anggota Pusbarindo sedang mengurus syarat. Yang saya dengar, ada lima perusahaan yang sekarang mengurus SPI (surat persetujuan impor, Red),” ujar Valentino.

Sebelumnya, Deputi Kajian dan Advokasi KPPU Taufik Ariyanto menyatakan bahwa KPPU mengevaluasi pasokan dan kebutuhan bawang putih. Evaluasi itu didasarkan pada data Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian dan data impor dari Kementerian Perdagangan.

KPPU memproyeksikan, stok awal bawang putih tahun ini adalah 150.000 ton sampai 178.000 ton. Selama pandemi, konsumsi bulanan turun menjadi sekitar 40.000 ton sepanjang 2020. Biasanya, konsumsi bawang putih 46.000–48.000 ton.

“Berdasar kajian tersebut, KPPU mendapat tiga skenario perhitungan stok dan kebutuhan bawang putih,” kata Taufik.

Tiga skenario itu adalah konsumsi tinggi, sedang, dan rendah. Jika konsumsi bawang putih tinggi, kebutuhan triwulan I akan mencapai 144.000 ton. Jika konsumsi sedang, estimasi triwulan I berkisar 135.000 ton. Skenario ketiga dengan estimasi rendah, akumulasi konsumsi Januari–Maret mencapai 120.000 ton.

“Skenario kami, awal April sudah minus. Critical point-nya adalah akhir Maret atau awal April. Ada potensi kenaikan harga,” terang Taufik.

KPPU mencatat bahwa tren kenaikan harga bawang putih selalu terjadi pada semester I. Itu terjadi sejak 2017. Tahun lalu kenaikan harga terjadi pada Februari. Sebab, sumber utama impor yang dari Tiongkok tersendat kuntara.

“Kalau kita lihat polanya sejak 2017, kenaikan harga terjadi pada 3 atau 4 bulan awal tiap tahun,” pungkasnya.

sumber:https://www.jawapos.com/ekonomi/bisnis/26/01/2021/stok-bawang-putih-aman-175-ribu-ton-impor-belum-direalisasikan/

Share:

Arsip Blog

Recent Posts